Fungsi Equalizer
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kegunaan eq : Mengurangi feedback. Menambah frekuensi yang kita inginkan pada saat sistem bersuara kecil, dan mengurangi frekuensi yang tidak kita inginkan pada saat kita mengangkat volume / gain lebih keras. Membantu respon ruangan terhadap suara, setiap ruang tidak memiliki respon yang sama terhadap suara. Walaupun kita memasang speaker dan peralatan yang sama dengan tempaat lain. Side chain / dynamic eq. Memperbaiki kinerja speaker.
Hal penting yang harus diketahui sebelum meng-eq system
Banyak orang cenderung menggunakan Equalizer sebagai andalan untuk urusan suara, mereka sangat berharap eq dapat menyelesaikan masalah mereka. Tidak jarang sound engineer membeli eq yang harganya puluhan juta hanya karena sugesti bahwa alat tersebut dapat membantu mereka menyelesaikan masalah yang terjadi dengan sistem mereka. Padahal ada sesuatu yang harus kita perhitungkan sebelum menggunakan eq, jangan terburu-buru meng eq sebelum masalah-masalah di bawah ini selesai terlebih dahulu :
1. Ruangan
Ruangan merupakan suatu “pembatas” kita dalam meng-eq system, setiap ruang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Jangan sekali-kali kita menyama ratakan setiap ruangan, dan memfaforitkan suatu bentuk setting eq. Jangan harap suara rendah dapat keluar dari speaker pada ruangan yang penjangnya 4m, karena panjang gelombang suara rendah tidak dapat beresonansi dengan baik. Atau sebaliknya kita berharap suara rendah sub dapat terdengar dari jarak puluhan meter dengan jelas, karena daya rambat suara rendah yang terbatas. Permasalahan utama di dalam ruangan adalah geometri ruangan itu sendiri (ukuran), baik jumlah jendela, luas dinding, dan di mana letak benda-benda tersebut. Meng-eq di dalam ruangan perlu berhati-hati oleh karena pantulan bisa mengaburkan frekuensi mana yang seharusnya kita ubah
2. Letak speaker
Jangan berharap mendengar suara sound sub yang solid jika kita menaruhnya di kiri dan kanan panggung. Suara rendah mutlak harus berasal dari satu sumber. Peletakkan yang berpencar akan mengakibatkan efek yang disebut power alley (lorong tenaga). Kebanyakan sound enginer mencoba mengakalinya dengan mengeset eq sedemikian rupa tetapi kebanyakan pasti gagal, bahkan menambah besar jarak antar lorong tenaga tersebut.
3. Waktu tempuh antar komponen speaker
Saat ini dengan kemajuan komputer dan harga komputer dan software-nya semakin murah, membuat peralatan digital pendukung penyetelan speaker semakin murah pula, sehingga kenyamanan orang mendengar speaker bersuara rapi semakin bertambah. Mengapa waktu tempuh antar komponen berbeda, ini cerita yang cukup panjang jika kita membahasnya sekarang. Hanya saja jika kita meng-eq sistem yang tidak di seragamkan waktu tempuh antar komponen speaker maupun antar speaker, ini merupakan usaha yang sia-sia, karena sistem anda tetap berisik dan suaranya tetap berbalap-balapan.
4. Sistem Perkabelan (jenis dan panjang kabel)
Sebuah kabel dengan merek, jenis, dan panjang yang berbeda akan menghasilkan suara yang berbeda. Setiap merek kabel memiliki bahan dan karakter grounding yang berbeda respon kabel dan beragam pula hasilnya. Jika kabel kita terlalu panjang, dalam sekejap kabel kita menjadi sebuah antenna radio sehingga keluar bunyi gemerisik pada sound out. Kita tidak perlu meng-eq sistem kita terlalu banyak apabila manajemen perkabelan kita baik.
5. Karakter alat
Setiap alat memiliki karakter suara yang berbeda-beda, jangan berharap ala-alat murah dapat di eq menjadi baik. Perlu diingat bahwa semua alat sound memiliki karakter suara yang berbeda-beda dan tidak semua produk memiliki kualitas suara yang baik.
6. Banyaknya microphone yang terbuka (NOM = number of open microphone)
Pada saat meng-eq, setiap bertambahnya 1 buah microphone akan menambah 3 dB pada gain system. Semakin banyak microphone yang berbunyi akan semakin besar pula kemungkinan feedback. 2.7. Penyimpangan fasa (phase shifting) Penyimpangan fasa justru terjadi sebagai akibat terlalu kita terlalu banyak meng-eq sehingga suara keluar dari frekwensi dan karakter asli suara tersebut , atau bahkan rusak. Hal ini juga bisa terjadi jika kita menggunakan kabel unbalance yang sangat panjang.
8. Jarak posisi anda mendengar dari speaker
Jarak kita mendengarkan speaker sangat mempengaruhi penilaian telinga kita terhadap apa yang akan kita eq karena di udara juga terjadi hambatan.
9. Umur speaker
Dengan merek yang sama, speaker baru, saya jamin tidak akan bersuara sebagus speaker lama. Mengapa? Karena speaker yang baru keluar dari dusnya memiliki komponen-komponen yang masih”kaku”. Elastisitas kertasnya pun belum maksimal. Perbedaan Ini bisa kita ketahui jika mencoba speaker dengan suara bass yang kuat.
10. Suhu dan kelembaban
Kita tidak akan bisa meng-eq jika berada dalam suhu yang tidak konstan kelambapannya. Pada suhu rendah suara tinggi dan rendah akan terdengar lebih kuat dibandingkan dengan pada suhu tinggi, ini disebabkan pada suhu tinggi kelembaban akan bertambah. Bertambahnya kelembaban akan menambah pula hambatan bagi suara di udara. Jangan meng-eq dalam kondisi suhu ruangan yang panas atau ac belum dinyalakan. Karena pada saat ac dinyalakan suhu udara akan turun dan suara tinggi akan kembali terdengar dengan jelas.
11. Respon telinga operator
Banyak operator memiliki selera sendiri, bahkan tidak sedikit operator bahkan pemain musik menyetel eq 1/3 oktaf mereka seperti huruf “V”. Kedua ujung frekuensi eq diangkat dan semakin menurun pada bagian tengahnya. Jika operator sound memilih menyetel dengan seleranya sendiri, sebaiknya operator tersebut belajar mendengar suara “standard” yang baik. Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan. Jalan keluarnya adalah hanya dengan memposisikan kembali speaker ketempat yang seharusnya.
KesimpulanAgar dalam meng-eq system, dapat memperoleh hasil yang baik dan maksimal, maka kita harus mampu menemukan masalah dalam sistem kita yang belum seimbang / harus di-eq. Memang eq dapat membantu mengurangi beberapa titik feedback dan sedikit membantu respon speaker terhadap ruangan. Agar system kita dapat di equalisasi dengan baik maka kita perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (Dennis A. Bohn, 1997) : Jauhkan sejauh mungkin speaker dari sudut ruangan. Minimalkan pantulan speaker, dengar suara aslinya. Banyak sound enginer manaruh speaker di kiri dan kanan ruangan, akibatnya speaker akan memantulkan suara ke dinding.
Jika anda menghadapi masalah akuistik ruang yang cukup parah, software apapun untuk mengetes system tidak akan dapat digunakan. Selesaikan dulu masalah akuistik!!
Latihlah telinga anda untuk mengenal frekuensi-frekuensi suara yang sering harus kita eq, atau sering menimbulkan masalah. Lakukanlah latihan sebagai berikut : Pilih sumber suara yang kita kenal, sebagai contoh CD lagu kesukaan anda atau suara anda sendiri. Set eq parametrik di mixer dalam posisi flat. Bypass kompressor yang dipasang pada jalur speaker yang akan kita gunakan, karena dapat mengaburkan penilaian kita, terlalu
Interaksi antara ruangan dan suara dari speaker adalah kasus yang sukar di selesaikan sebelum memposisikan kembali speaker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar